(credit to : solosolo.com)
Kamis, 25 Agustus 2016
5 Alat Musik Unik Di Dunia
Alat musik unik di dunia – Musik, apa yang terlintas di benak Anda setelah mendengarnya? Suasana akan menjadi nyaman, bukan? apa akan timbul harmoni setelah mendengarkan alunan musik tersebut? Semoga kamu menjawab “Ya”.
(credit to : solosolo.com)
(credit to : solosolo.com)
Kamis, 11 Agustus 2016
GITAR-GITAR TERMAHAL DI DUNIA
Recording Music Murah Berkualitas
Selasa, 09 Agustus 2016
Banyak Label Rekaman yang Belum Bayar Royalti Musisi By Pongki Barata
Banyak Label Rekaman yang Belum Bayar Royalti Musisi By Pongki Barata
ADAM STUDIO CIJANTUNG
Recording Music Murah Berkualitas
Credit To CNN Indonesia
“Zaman dulu muncul rasa ketidakpercayaan antara musisi dengan label rekaman perihal perhitungan royalti. Para musisi merasa kalau label rekaman mengelabuinya. Saya harap hal seperti itu sudah tidak ada lagi di zaman sekarang,” kata Pongki saat dihubungi CNN Indonesia pada Kamis (3/3).
Pongki pun menjelaskan, saat ini masalah royalti yang muncul ialah ketika musisi tahu jumlah penjualan album mereka secara digital, namun keuntungannya tidak kunjung dibayarkan.
“Saya tahu dari beberapa rekan-rekan musisi, Ring Back Tone-nya (fasilitas nada sambung yang dijual provider) meledak, tapi uangnya belum terima. Alasan dari label rekaman, provider belum kasih uang. Begitu seterusnya,” ujar Pongki.
Di samping masalah pembayaran royalti, muncul juga masalah bahwa sudah tidak ada lagi mau mengeluarkan uang untuk membeli karya para musisi. Menurut Pongki, orang-orang kini lebih memilih mendapatkan musik gratis dari internet.
Pongki pun menjelaskan, saat ini masalah royalti yang muncul ialah ketika musisi tahu jumlah penjualan album mereka secara digital, namun keuntungannya tidak kunjung dibayarkan.
“Saya tahu dari beberapa rekan-rekan musisi, Ring Back Tone-nya (fasilitas nada sambung yang dijual provider) meledak, tapi uangnya belum terima. Alasan dari label rekaman, provider belum kasih uang. Begitu seterusnya,” ujar Pongki.
Di samping masalah pembayaran royalti, muncul juga masalah bahwa sudah tidak ada lagi mau mengeluarkan uang untuk membeli karya para musisi. Menurut Pongki, orang-orang kini lebih memilih mendapatkan musik gratis dari internet.
Baginya ini sudah menjadi masalah sejak musik digital hadir di dunia. Sejak saat itu, industri musik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, mengalami perubahan yang signifikan. Cara berbisnis pun ikut berubah.
Melihat masalah ini, Pongki berpendapat kalau pelaku industri perlu peka terhadap apa yang harus dilakukan dan dibutuhkan. Salah satu jalan keluar para musisi dalam hal ini adalah memilih serta memiliki manajemen yang baik.
Musisi tidak hanya harus memahami proses berkarya, namun juga harus memahami cara berbisnis di bawah manajemen.
“Pada awalnya, banyak musisi yang selalu berpendapat bahwa yang penting berkarya, bisnis belakangan. Saya agak kurang setuju dengan hal itu, karena cepat atau lambat mereka akan terjebak dan tidak mendapat keuntungan yang sesuai dari karyanya, kecuali kalau mereka tidak butuh uang ya," kata Pongki.
"Musisi wajib bergandengan tangan, bekerja sama dengan orang yang mengerti bisnis, sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang sepadan dengan kerja kerasnya. Jadi musisi harus melek bisnis juga,” lanjutnya.
Jalur Indie Lebih Nyaman
Hal serupa juga menjadi paduan bagi Jimi Multhazam, vokalis dari band independent, The Upstairs dan Morfem. Ia mengatakan bahwa musisi jangan hanya menguasai bakat bermusik, tetapi juga harus menguasai bakat berdagang.
Mengenai masalah royalti, ia merasa kalau lama-lama pasti akan ada titik cerah di industri musik Indonesia. Demi menghindari kerumitan masalah itu, saat ini ia menyarankan para musisi untuk merilis karya secara mandiri, tidak berada di bawah label rekaman besar.
Selain lebih transparan, merilis karya sendiri juga membuat seorang musisi menjadi tertantang berkreatifitas.
“Musisi zaman sekarang wajib tahu juga soal pemasaran, penjualan dan sejenisnya. Jadi ketika sudah memutuskan berada di jalur indie, mereka bisa mengontrol semuanya," kata Jimi, ketika diwawancara oleh CNN Indonesia.
"Musisi indie juga harus jeli dengan siapa mereka bekerja sama. Mereka juga harus jadi negosiator ulung. Karena penampilan bukan hanya ketika berada di panggung. Di belakang panggung pun pertunjukan tetap berjalan,” lanjutnya.
Kembali ke Pongki, untuk menyelesaikan kerumitan masalah royalti musik, ia menyatakan perlu dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah, untuk membuat peraturan demi melindungi para musisi dari pebisnis yang licik.
Selain itu Pongki mengatakan juga perlu hati nurani dalam membereskan masalah ini.
“Ini perlu hati nurani saya rasa. Musisi dan pebisnis harus sama-sama punya rasa respek. Ini yang sudah lama hilang di Indonesia,” ujar Pongki.
“Tidak boleh saling menyalahkan, tapi lakukan yang terbaik di bidangnya masing-masing. Ini akan mendorong pertumbuhan industri dengan baik. Saya rasa itu cara yang terbaik untuk bisa memajukan industri ini,” lanjutnya menutup pembicaraan.
Melihat masalah ini, Pongki berpendapat kalau pelaku industri perlu peka terhadap apa yang harus dilakukan dan dibutuhkan. Salah satu jalan keluar para musisi dalam hal ini adalah memilih serta memiliki manajemen yang baik.
Musisi tidak hanya harus memahami proses berkarya, namun juga harus memahami cara berbisnis di bawah manajemen.
“Pada awalnya, banyak musisi yang selalu berpendapat bahwa yang penting berkarya, bisnis belakangan. Saya agak kurang setuju dengan hal itu, karena cepat atau lambat mereka akan terjebak dan tidak mendapat keuntungan yang sesuai dari karyanya, kecuali kalau mereka tidak butuh uang ya," kata Pongki.
"Musisi wajib bergandengan tangan, bekerja sama dengan orang yang mengerti bisnis, sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang sepadan dengan kerja kerasnya. Jadi musisi harus melek bisnis juga,” lanjutnya.
Jalur Indie Lebih Nyaman
Hal serupa juga menjadi paduan bagi Jimi Multhazam, vokalis dari band independent, The Upstairs dan Morfem. Ia mengatakan bahwa musisi jangan hanya menguasai bakat bermusik, tetapi juga harus menguasai bakat berdagang.
Mengenai masalah royalti, ia merasa kalau lama-lama pasti akan ada titik cerah di industri musik Indonesia. Demi menghindari kerumitan masalah itu, saat ini ia menyarankan para musisi untuk merilis karya secara mandiri, tidak berada di bawah label rekaman besar.
Selain lebih transparan, merilis karya sendiri juga membuat seorang musisi menjadi tertantang berkreatifitas.
“Musisi zaman sekarang wajib tahu juga soal pemasaran, penjualan dan sejenisnya. Jadi ketika sudah memutuskan berada di jalur indie, mereka bisa mengontrol semuanya," kata Jimi, ketika diwawancara oleh CNN Indonesia.
"Musisi indie juga harus jeli dengan siapa mereka bekerja sama. Mereka juga harus jadi negosiator ulung. Karena penampilan bukan hanya ketika berada di panggung. Di belakang panggung pun pertunjukan tetap berjalan,” lanjutnya.
Kembali ke Pongki, untuk menyelesaikan kerumitan masalah royalti musik, ia menyatakan perlu dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah, untuk membuat peraturan demi melindungi para musisi dari pebisnis yang licik.
Selain itu Pongki mengatakan juga perlu hati nurani dalam membereskan masalah ini.
“Ini perlu hati nurani saya rasa. Musisi dan pebisnis harus sama-sama punya rasa respek. Ini yang sudah lama hilang di Indonesia,” ujar Pongki.
“Tidak boleh saling menyalahkan, tapi lakukan yang terbaik di bidangnya masing-masing. Ini akan mendorong pertumbuhan industri dengan baik. Saya rasa itu cara yang terbaik untuk bisa memajukan industri ini,” lanjutnya menutup pembicaraan.
Studio Rekaman Di Jakarta Timur Murah Dan Pro Recording Musik
Digital Recording, Mixing & Mastering
Tempat recording dengan alat minimalis tetapi hasil maksimal
Dan dengan harga yang tentunya paling murah se jagad raya :D
Official Website : Studiorekamanjakarta.id
Kenapa murah?? Kita tidak menjual alat yang super-super Kak, alat-alat Kita seperlunya saja berdasarkan base garage recording (dengan standard kualitas Preamp yang mantap tentunya) , tetapi kita menjual pengalaman dan skill selama di dunia industri musik.
Menawarkan layanan rekaman recording arranger lagu, jasa pembuatan jingle, rekaman vocal, dan lainnya oleh para profesional berpengalaman Hasil Terbaik dengan Harga Murah Terjangkau.
-Sudah Menangani Lebih Dari 1800+ Clien Sejak 2004-
-Sudah Menangani Lebih Dari 1800+ Clien Sejak 2004-
Daripada basa basi seperti iklan studio lain yang ngenal2 in alat super2 nya, Di lapak Kita langsung denger demonya saja yah Kak hehee
FAST RESPOND : 085714141405
Sample akustik pop By Syakir Daulay Feat Nuca Idol
Sample Jingle Pertamina (Ethnic Sound)
Sample Reggae jazz (By Mr Bob Cover)
Sample Akustik Cover (By Tomvinz)
Sample Alternatif (By Felias 1 Album, Genre Soul Modern Pop)
Sample cover youtube (By Kahyul Milla)
Dan Masih Banyak sample yang lain Via DM Whatsapp
PRICE LIST
RECORDING 1 Shift Hanya Rp.750k (5jam) + bonus Balancing ANd Software MASTERING
PER JAM Hanya Rp. 130k
Overtime Rp. 65k / half an hour
bah Rp.50k*
Editing (syncronizing) Drum Bass guitar dll Rp 100k
Edit Vocal Melodyne (Tuning Menghilangkan Fals) Rp. 250k
Edit Vocal Melodyne (Tuning Menghilangkan Fals) Rp. 250k
MENU TAMBAHAN, Untuk yang hobi nyanyi tp gamau ribet2 nyiptain lagu kita Menerima Pembuatan Cover + Clip Juga loh hehe
Spesifikasi Alat2 Recording
– Kompie : High end computer intel i7 (specnya udah bisa bwt recording ASIO midi tanpa lagging)
- Preamp : Focusrite ISA one ff
– Converter : Steinberg u824 (New Commer), ESI 1010 \ ESP 1010 10 in 10 out. Fucusrite Scarlett 18i6
– Speaker Monitor : Yamaha mh-8″ M – AUDIO BX5a, Even Tuned Reverence 5
– Mixer : SPIRIT FOLIO By soundcraft F1 Fader 100 and Behringer xenix 2442 FX with 21 aktive chanel
DEVICE
– Drum Kaufmann (germany type) with cymbal Paiste pst5 series, and Mapex Double pedal
– Elektrik Drum YAMAHA DTX trigger sound midi / live perform
– EleKtRIk BaSs – kOrT Evil Edition aktive Pickup – KoRt Artisan Series
– Elektrik Guitar
– Fender Stratocaster
– J&D Black Edition
– Squire Fender PickUp Ibanez V8
– Ibanez Paul Gilbert Series
– L.A MusiC Guitar
– Fender Stratocaster
– J&D Black Edition
– Squire Fender PickUp Ibanez V8
– Ibanez Paul Gilbert Series
– L.A MusiC Guitar
– Amp – CORA GM400H, Peavey combo 115
– KeYbOarD – KoRG X5D
– MiC VoKal – RODE NT 1a
– SouNd KinG ED018W
– SouNd KinG ED013
– MulTi EveK guitar – POD LiNe 6 XT Live
– GFX 4
– ZooM 707
– ZooM 505
studio rekaman jakarta
studio rekaman di bekasi
studio rekaman di depok
studio rekaman murah
studio rekaman di solo
studio rekaman di jakarta
studio rekaman di kelapa gading
studio rekaman di serpong
studio rekaman terbaik di dunia
studio rekaman di jakarta selatan
studio rekaman murah dijakarta
studio rekaman murah jakarta
studio recording murah di jakarta
studio rekaman jakarta timur
studio rekaman jakarta barat
studio rekaman murah indonesia
studio rekaman di jakarta pusat
studio musik jakarta utara
studio band jakarta barat
studio musik jakarta timur
studio musik jakarta selatan 2015
studio rekaman jakarta
studio rekaman di bekasi
studio rekaman di depok
studio rekaman murah
studio rekaman di solo
studio rekaman di jakarta
studio rekaman di kelapa gading
studio rekaman di serpong
studio rekaman terbaik di dunia
studio rekaman di jakarta selatan
studio rekaman murah dijakarta
studio rekaman murah jakarta
studio recording murah di jakarta
studio rekaman jakarta timur
studio rekaman jakarta barat
studio rekaman murah indonesia
studio rekaman di jakarta pusat
studio musik jakarta utara
studio band jakarta barat
studio musik jakarta timur
studio musik jakarta selatan 2015
FAST RESPOND 0 8 5 7 1 4 1 4 1 4 05
Langganan:
Postingan (Atom)